Friday, October 26, 2012

Kan Gua Udah Bilang...

Sorada-sorada, sudah lama ya gak ngeblog. Jujur aja, gue gak sempet buat nulis blog ini karena idung gue gak bisa konek (lho?) dan cerita keseharian gue mulai ngebosenin sejak negara api menyerang.
Enak ya, udah ngbuka blog yang sedikit 'terbengkalai' ini. Ya gue, Chrystie, masih Chrystie yang biasa, yang jomblo, yang jelek, yang bego, yang ayan, dan yang pasti baik hati dongg... (prettt....)

Di kelas 7A, kelas gue yang tiada hari tanpa rusuh itu, lagi jaman-jamannya kalimat "Kan gua udah bilang..." Gak tau pelopor penyebaran kalimat ini siapa, tapi yang gue tahu Samuel dan anak-anak panti yang laen yang sering melontarkan kata-kata gini,

Oke, ada yang aneh ya. Ada yang aneh gak? Gua tanya ada yang aneh gak? Ya, gaya bahasa gue berubah. Tapi bakal gue usahain kembali ke normal. Biasa, gue punya hobi baru, nulis novel. Gak baru juga sih, gue soalnya udah nulis novel dari kelas 6 SD, cuma ceritanya mahabutut dan gak layak dijual di toko eceran. sama komik conan juga lakuan komik conan lah.

By the way, soal buku, gue baru aja dapet pencerahan dari bukunya R. L. Stine, seri Goosebumps yang ke 12. Ya, judulnya 'Jangan Sembarangan Mengucapkan Keinginan'. Ceritanya gak berak-hir bahagia, tapi justru lebih tragis dari awal kisahnya. Ceritanya tentang cewek 12 tahun yang badannya ketinggian tapi gak bisa maen basket, terus baca ajalah bukunya. Gue ngomong jadi gak 'the to point'  eh salah 'to the point'.

Demam 'Kan gua udah bilang...' menyerang hampir semua murid di kelas gue. sebenernya, gue baru terjangkit demam ini hari Rabu yang lalu, pas pelajaran Bahasa Inggris.

Jadi, Juliana, temen sebangku gue yang cantik dan baik hati itu maen lempar2an buku sama orang di belakang, Kayaknya sih Alvin apa engga Julio, tapi dia ngegeleng begitu gue bilang "Lo ngelempar buku ke Julio ya?" "Lo lempar buku ke Alvin ya?"
Setelah gue tela-arrrggghhhhh, maksudnya tela-ah, dia ngelempar bukunya Fryda ke seseorang yang mukanya rada aneh, Khalifa, dan kena kepalanya. terus si Juliana cerita panjang lebar soal gimana dia ngelempar, dan gue cuma ngejawab satu huruf, "O," sambil bikin lingkaran di jari gue.

"Lo kalo cemburu bilang aja," kata Juliana.
"Siapa coba yg cemburu? Gue lagi FOKUS nih, lo ga usah gangguin gue," dan itu gue jawab dengan jujur. Buktinya, idung gue masih segitu-gitu aja. Gak nambah panjang. (Emangnya gue pinokio apa?)
"Halah, gaya lo, Ciyus? Enelan? Mi apa?"
"Mi goreng. Iya ajalah biar cepet," gue ga tau gue bisa sesongong itu.

Dan virus itu mulai merasuki jiwa gue. Samuel bercandain Tasya, dengan kata2 'Kan gua udah bilang...' dan gue terinspirasi dengan kata-kata mutiara itu. Iye, mutiara yang biasa dibeli di pasar loak.

Pertama, gue kerjain sobat gue, Dani si Abege Tua. Udah dari dulu gue bilang, "Gue tuh keturunan Belanda, sama kayak Kevin Albert sama DS," tapi dia malah ngatain gue orang sebangsa Pakistan lah, hanya gara2 punya kulit item sama idung panjang. gue bilang ke Dani, "Kan gua udah bilang, gua keturunan Belanda," terus Dani ngejawab "Kan gua udah bilang lo itu orang..." *tanya aja sama Dani*


Terus korban kedua, Geofanny. Gue tau dia pinter, tapi kalo udah urusan Bahasa Inggris, dia udah nyerahin banyak ke gue. Rangking dia pas di atas gue. Dia ketiga dan gue keempat. Dia nanya gimana penggunaan is, are, our, rarely, bla bla bla dan jawabannya selalu gue awali dengan kata-kata "Kan gua udah bilang..."

Nah, giliran Juliana yang gue kerjain abis2an. setiap dia nanya, selalu gue jawab dengan kalimat yang gue ucapkan ke Geofanny, tapi yang ini lebih sering dan lebih gila lagi.

"Katanya mau fokus, bilang aja lo marah kan tadi sama gue?" desaknya. "Bilang aja. Lo ngaku aja lah,"
"Enggak. Itu kan tadi gue konsen. Sekarang tugas gue udah selesai, dan gue bisa bercanda," kata gue.

Akhirnya pelajaran Bahasa Inggris selesai, dan dimulailah ulangan IPA tentang Asam, Basa, Garam dan Klasifikasi Zat. Transaksi dilakukan di setiap sudut kelas. Catherine sama DS gak bisa berhenti nyontekin gue. Gue? pinter aja kagak. Dan gue bener2 salut sama DS, karena keberaniannya itu loh. DS ngambil buku catetan IPA, terus SECARA TERANG-TERANGAN nyontek, dan sebenernya guru IPA gue tau, cuma karena mukanya DS yang agak sedikit 'serem' itu jadi gak dikenain poin sanksi. 

Begitu pelajaran Seni Budaya, dibagi kelompok praktek buat ujian akhir semester. Jadi sistemnya kita boleh milih nih, mulai dari absen 1 sampe 45. Ada 4 kelompok, kelompoknya Sheila, Cella, Gilbert, sama 'yang tadi dfilempar buku sama Juliana'. Karena anggotanya gak menyakinkan di kelompoknya Sheila, jadi gue gak masuk kelompoknya. Kelompoknya Cella parah juga. Ya udah gue pilih kelompoknya Gilbert, yang ternyata isinya cowok semua. Tapi mereka cowok2 yg lumayan bisa diatur lah. Anggotanya kira2 11 orang lah, dan gue cewek sendiri di kelompok itu.

Akhir kata, gue mau menyampaikan pesan yang penting banget buat lo semua.

"KAN GUA UDAH BILANG..."